Ledakan di SMA MUHI, Mengagetkan Peserta Upacara

 

Tegalrejo,Yogyakarta - Terdengar ledakan yang cukup keras disertai dengan bunyi rentetan senapan. Anak-anak berlarian diiringi isak tangis, sementara orang tua mereka berteriak-teriak minta tolong. Sesekali bunyi pesawat meraung membelah suasana pagi yang indah itu. Teriakan takbir menggema disela-sela bunyi senapan yang saling bersahutan.

Suasana waktu itu begitu mencekam, yang terdengar selanjutnya adalah teriakan kesakitan dan tangis pilu anak-anak yang kehilangan orang tuanya, jeritan ibu yang kehilangan anak yang dicintainya, dan ratapan seorang bapak yang kehilangan isteri tercintanya.

Sejenak kemudian, terdengar gemuruh tepuk tangan orang-orang yang hadir. Tak lupa ucapan sanjungan pujian dan selamat sontak memenuhi lapangan SMA Muhammadiyah I Yogyakarta.

Ya, ternyata itu semua hanyalah bagian dari pertunjukan sosiodrama bertajuk Jogjakarta Membara. Pertunjukan ini merupakan bagian dari Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-74 Tahun 2019 yang diadakan oleh Kecamatan Tegalrejo.

Pertunjukan Jogjakarta Membara itu sendiri mengambil latar sejarah Agresi Militer II yang terjadi di Yogyakarta. Diawali dengan serangan udara tentara Belanda ke lapangan terbang Maguwo.

Menurut Pimpinan Jayeng Pontjo, Sutikno persiapan yang dilakukan pihaknya tergolong singkat.

 “ Kurang dari dua minggu persiapan sejak ditunjuk oleh kecamatan, kami terus melakukan latihan dan persiapan properti. Bahkan untuk menimbulkan efek kejut, kami menggunakan petasan asli dengan kabel sebagai pemantiknya. Meski cukup mengangetkan, secara keseluruhan cukup memuaskan hasilnya,” ujar Sutikno.

SDM, Modal Dasar Indonesia Maju

Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Ke-74 diikuti oleh sekitar 300 peserta dari berbagai unsur. Ada dari perwakilan Pengurus RW, LPMK,Legiun Veteran, Karang Taruna, Lembaga Sosial Tingkat Kecamatan, Tokoh Masyarakat, hingga anak sekolah.

Sebagai Inspektur Upacara adalah Camat Tegalrejo, Raden Ryanto Tri Noegroho dengan Komandan Upacara Ipda Hindun Suhermin dari Polsek Tegalrejo.

“ Bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia menjadi modal dasar bangsa untuk bersaing d tingkat global. Guna mewujudkannya kita harus mengambil nilai-nilai progesif untuk merebut ilimu, teknologi dan ekonomi dari kampus, bank dan indutri.

Kita harus juga menumbuhkan kultur baru, cultur of excellence, kultur keunggulan di semua bidang kehidupan, mulai dari arena pendidikan. Sekaranglah saatnya untuk bangkit bersama dalam Gerakan Kebudayaan untuk memberikan makna nyata Renaissans Yogyakarta,” tegas Gubernur DIY dalam sambutan yang dibacakan oleh Camat Tegalrejo Ryanto.

Hal ini sekaligus mempertegas pesan Presiden Joko Widodo terkait dengan pengembangan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia yang Unggul.

Di akhir upacara dilakukan pembagian hadiah lomba yang diadakan di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Lomba tersebut antara lain Lomba Lintas Hijau Antar RW se Kecamatan Tegalrejo, Lomba Administrasi Pos Kamling se Kecamaan Tegalrejo, Lomba Baduta ASI dan Orang Tua Cerdas,dan terakhir Lomba Proklim Tingkat Kelurahan dan Kecamatan.  ( Kurniawan )