Gerakan Zero Bullying: Mewujudkan Lingkungan Bebas Perundungan, Aman dan Nyaman. Stop Bullying Yuk!

Maraknya fenomena kekerasan anak maupun perundungan yang terjadi dikalangan anak sekolah menunjukkan adanya kesenjangan pada kondisi psikis anak, baik bagi anak sebagai pelaku maupun korban. Kekerasan dan perundungan juga tidak hanya terjadi secara fisik, namun dapat berbentuk verbal, sosial maupun secara cyber. Semua jenis perundungan ini berpotensi memberikan dampak buruk bagi mental peserta didik. Kekerasan dan perundungan pada pelaku dapat menyebabkan rendahnya empati pada sesama teman, disisi lain mereka juga menganggap bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang lumrah dan wajar. Jika dibiarkan terus menerus, mereka berpotensi melakukan tindakan kriminal lainnya. Sedangkan bagi korban, tindakan ini dapat menjadi pengalaman buruk yang sulit untuk dilupakan sehingga berpotensi mengalami trauma bahkan depresi.

 

Sebagai tindak lanjut dari tingginya kasus kekerasan dan bullying yang marak terjadi di sekolah dasar, Kemantren Tegalrejo bersama kader Sigrak, Mitra Keluarga, Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK) melakukan tindakan preventif berupa sosialisasi pencegahan kekerasan anak serta perundungan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kemantren Tegalrejo.

 

Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada tanggal 31 Mei, 04 Juni, 07 Juni, 10 Juni 2024 di SDN Tegalrejo I SDN Tegalrejo 3, SDN Banginrejo I, dan SDN Pingit. Kegiatan sosialisasi diisi dengan penyampaian materi terkait perundungan/bullying, bagian tubuh yang tidak boleh disentuh sembarangan oleh orang lain yang terdiri dari mulut, dada, perut, kelamin dan pantat. Rangkaian acara ini disajikan dengan santai dan menghibur, menampilkan roleplay tentang bullying, pertunjukan sulap, serta doorprize. Harapannya agar anak-anak dapat lebih mudah memahami apa yang telah disampaikan, dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying, mengajarkan mereka cara menghadapi situasi sulit dengan bijak, serta memberikan hiburan yang mendidik dan menyenangkan.