Pembinaan PKL, Upaya Kemantren Tegalrejo Menjadikan PKL Naik Kelas
Tegalrejo,Yogyakarta – Guna meningkatkan pengetahuan tentang pemasaran dan higienis makanan sebagai uapaya agar PKL naik kelas, maka pada hari Rabu (27/09) dilaksanakan pembinaan kepada para pedagang kaki lima di wilayah Kemantren Tegalrejo.
Acara pembinaan bagi PKL tersebut diadakan di lantai 2 Pepiling Kemantren Tegalrejo dan dihadiri oleh 50 orang PKL yang tersebar di beberapa titik lokasi jalan protokol, mulai dari JL Magelang hingga Jl.HOS Cokroaminoto.
Dalam acara tersebut, hadir 2 narasumber utama yaitu Wahyu Tri Atmojo, pelaku bisnis sekaligus pendamping usaha dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UMKM DIY dan Waryono, S.I.P.,S.Kep,Ners.M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Wahyu Tri Atmojo memaparkan tentang bagaimana memanfaatkan layanan jasa kepada pelanggan sebagai nilai tambah agar konsumen melakukan pembelian berulang.
“ Dalam meningkatkan omset penjualan, maka para PKL sebaiknya focus pada USP, yaitu Ultimate Advantage, Sensasional Offer dan Powerfull Promise.
Ultimate Advantage, merupakan upaya penjual membuat produknya memiliki keunggulan dibanding dengan produk pesaing. Misal membuat kemasan nasi kucing yang berbeda cara pengemasannya disbanding dengan biasanya. Sensasional Offer, yaitu bagaimana upaya penjual memberikan penawaran kepada pembeli melalui 3 cara, yaitu diskon, hadiah dan limit (batas waktu dan batas jumlah).
Powerfull Promise, yaitu memberikan jaminan atau garansi kepada pembeli terkait dengan produk yang dijual.
Dengan menerapkan prinsip USP dalam memberikan layanan kepada pembeli, harapannya omset penjual akan meningkat”, jelas Wahyu.
Sementara itu, Waryono sebagai narasumber ke 2 dalam acara Pembinaan bagi PKL menjelaskan tentang hiegienis sanitasi makanan.
“ Adapun tujuan dari hieginis sanitasi makanan salah satunya adalah menjamin kebersihan makanan sehingga pembeli merasakan kenyamanan dan kesehatannya terjamin saat mengkonsumsi produk yang dijual, “ terang Waryono.
Kebersihan makanan dapat dimulai dari cara memproses makanan, penggunaan peralatan yang bersih dan aman, serta menggunakan bahan makanan yang sesuai dengan ketentuan.
Dengan menerapkan higienis sanitasi makanan maka pembeli akan terhindar dari penyakit dan penjual akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.