BANK SAMPAH KEMANTREN TEGALREJO
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya kegiatan manusia yang begitu beragam. Setiap kegiatan manusia pasti menghasilkan sampah dimana jumlah dan volumenya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi barang yang digunakan sehari-hari, serta jenis sampah juga sangat tergantung dari material yang dikonsumsi. Sehingga pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang sangat krusial.
Salah satu upaya pengelolaan sampah yang perlu dikembangkan adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah secara mandiri dan produktif. Sistem ini menekankan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan dan tidak bergantung pada pemerintah, yaitu dengan membiasakan masyarakat untuk memilah sampah. Kegiatan pemilahan sampah ini harus dilakukan sedini mungkin pada sumbernya (perumahan, kawasan komersial dan lain-lain). Metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk mendapatkan jenis sampah tertentu yang tidak terkontaminasi oleh jenis-jenis sampah jenis lainnya, sehingga memudahkan untuk proses daur ulang.
Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi (Pasal 1 Permen LH No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah). Tujuan dibentuknya Bank Sampah adalah mendidik dan membudayakan pengurangan sampah di tingkat masyarakat sekaligus mengambil manfaat ekonomi dari pelaksanaannya.
Di Kemantren Tegalrejo sendiri, memiliki kurang lebih 42 (empat puluh dua) bank sampah yang mana tersebar di beberapa kelurahan. Dengan adanya beberapa bank sampah ini, diharapakan masyarakat di Kemantren Tegalrejp mampu untuk mengelola sampah-sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri. Foto di atas adalah beberapa kegiatan yang dilakukan oleh bank sampah yang ada di Kemantren Tegalrejo.